Saturday, November 7, 2015

Kembali ke cara alami sembari menunggu rencana operasi LOD (update 11 Desember)

Istri saya berhenti mengonsumsi obat herbal yang diberikan dari klinik Karomah Wali karena selalu merasa sangat mual setelah minum obat tersebut. Namun kami tetap mengonsumsi madu penyubur karena rasanya enak dan tidak ada efek samping. Saya sendiri merasakan sperma lebih kental sesuai dengan keterangan efek yang dihasilkan di label madu tersebut.

Total investasi = Rp 220,000
Madu penyubur untuk wanita @ Rp 60,000 x 2 = Rp 120,000
Madu penyubur untuk pria @ Rp 50,000 x 2 = Rp 100,000

Karena tabungan belum mencukupi untuk biaya operasi LOD, jadi kami tetap mencoba berhubungan dengan cara alami. Saya pun kembali mencatat siklus haid istri untuk keperluan mengetahui masa suburnya:

haid tanggal 31 Oktober s/d 7 November (siklusnya 39 hari), perkiraan masa subur di h+11 s/d h+20 jatuh di tanggal 10-19 November.

haid tanggal 5 Desember s/d 11 Desember (siklusnya 36 hari), perkiraan masa subur di h+11 s/d h+20 jatuh di tanggal 15-24 Desember.

Tuesday, September 29, 2015

Ke klinik Karomah Wali kedua kalinya

Istri haid 23 September, datang kembali ke klinik Karomah Wali pada 29 September, sembari menemani ayah saya yang juga mau konsultasi.

Istri mengeluhkan obat haid yang dikonsumsi membuatnya mual dan terkadang pusing, pak kyai menjelaskan kalau efek obatnya memang begitu. Setelah haid istri disarankan tetap mengonsumsi ramuan penyubur. Dan bila nanti istri pusing lagi, disarankan meminum ramuan obat syaraf. Istri disarankan datang kembali bila haid atau bila sudah hamil.

Total investasi = Rp 450,000
Biaya konsultasi pak kyai (seikhlasnya) = Rp 150,000
Ramuan penyubur = Rp 150,000
Ramuan obat syaraf = Rp 150,000

[..update] Selasa lalu (23 oktober) istri menemani ayah saya pengobatan ke pak Kyai, sekalian beli lagi ramuan penyubur sebanyak 2 botol dan ramuan haid 1 botol untuk persiapan bila haid datang nanti. Pak kyai menyarankan setelah istri melewati masa subur sebaiknya minum air kelapa hijau (bukan air kelapa muda).

Total investasi = Rp 500,000
Ramuan penyubur @ Rp 150,000 x 2 = Rp 300,000
Ramuan yang diminum saat haid = Rp 200,000

Wednesday, September 23, 2015

Pengobatan alternatif di klinik Karomah Wali

Saat ini ayah saya sedang sakit kanker usus besar, disarankan dokter untuk dioperasi namun ayah menolak. Atas saran saudara yang tinggal di daerah Pondok Cabe, kami mendatangi klinik Karomah Wali yang dimiliki oleh kyai Syafrimal Kamal. Beliau mengobati dengan menotok syaraf di tubuh pasien dan memberi ramuan rempah-rempah tradiosional yang diolah dan dikemas khusus untuk pengobatan di kliniknya.

Selain bisa mengobati berbagai penyakit kanker, pak kyai juga bisa membantu mengobati masalah kesuburan pasangan suami istri. Kami berdua datang Selasa siang (22 September), pak kyai menotok titik syaraf di kaki dan tangan istri, walalupun hanya disentuh pelan namun istri merasa kesakitan, pak kyai bilang kalau sistem peredaran darah istri kurang lancar makanya terasa sakit saat syarafnya ditotok. Setelah itu sambil menyentuh kepala istri, pak kyai membacakan doa buat istri.

Giliran saya ditotok tidak merasakan sakit apapun, pak kyai sudah bisa melihat dari wajah saya kalau tubuh saya sehat dan peredaran darahnya lancar sehingga tidak merasakan efek apapun saat ditotok, setelah itu saya juga dibacakan doa oleh pak kyai sambil menyentuh kepala saya.

Kami disarankan melakukan shalat hajat (shalat meminta sesuatu pada Allah) sambil membaca doa yang diberikan pak kyai. Setelah itu kami diberikan obat-obatan rempah dan madu penyubur yang akan kami konsumsi. Istri disarankan datang kembali bila haid.

Total investasi = Rp 900,000
Pendaftaran administrasi = Rp 50,000
Biaya konsultasi pak kyai (seikhlasnya) = Rp 150,000
Ramuan penyubur @ Rp 150,000 x 2 = Rp 300,000 (dikonsumsi sehari 2x 3 kapsul)
Ramuan yang diminum saat haid = Rp 200,000 (dikonsumsi saat haid sehari 2x 3 kapsul)
Madu penyubur untuk wanita = Rp 100,000
Madu penyubur untuk pria = Rp 100,000

Saturday, June 13, 2015

Siklus haid istri selagi menunggu LOD (update 23 September)

Sembari kami masih mengumpulkan dana untuk operasi Laparascopic Ovarian Drilling (LOD) yang insya Allah dananya terkumpul sekitar 5 bulan lagi, kami tetap berhubungan secara alami dan menjalankan pola hidup sehat.

Adapun siklus haid istri yang saya catat adalah:

haid tanggal 8 Juni s/d 13 Juni (siklusnya 39 hari, atau sebulan lebih seminggu), perkiraan masa subur di h+11 s/d h+20 jatuh di tanggal 18-27 Juni.

haid tanggal 15 Juli s/d 22 Juli (siklusnya 38 hari), perkiraan masa subur di h+11 s/d h+20 jatuh di tanggal 25 Juli s/d 3 Agustus.

haid tanggal 21 Agustus s/d 29 Agustus (siklusnya 38 hari), perkiraan masa subur di h+11 s/d h+20 jatuh di tanggal 31 Agustus s/d 9 September.

Bila haid berikutnya bersiklus 37 hari maka akan jatuh di tanggal 27 September (hari Minggu), kami harus kontrol di hadi hari pertama (h+1) namun karena jatuhnya di hari Minggu jadi kami baru bisa kontrol ketemu dokter Caroline hari Senin esoknya, untuk membicarakan rencana LOD.

haid tanggal 23 September s/d 30 September (siklusnya 34 hari), perkiraan masa subur di h+11 s/d h+20 jatuh di tanggal 3 s/d 12 Oktober.

Di siklus haid terakhir ini, kami kembali menunda rencana LOD karena saat ini sedang konsultasi ke pengobatan alternatif, kami akan mencoba untuk dua kali siklus menstruasi istri, bila masih belum berhasil maka kami akan melakukan LOD.

Saturday, May 23, 2015

Tes gula darah dan insulin

Saat kontrol terakhir ke Omni kami meminta saran dokter Caroline untuk mengonsumsi obat Glucophage karena kami baca di forum ibu hamil bisa membantu mengatasi masalah kesuburan istri. Namun sebelum mengonsumsinya, istri disarankan tes gula darah dan insulin.

Jadi, Sabtu pagi (23 Mei) kami menuju lab rujukan dokter Caroline, yaitu Pramita Lab di Matraman, untuk tes ambil darah dan urin istri. Istri disarankan puasa makan 10 s/d 12 jam sebelum pengambilan darah (hanya minum air putih yang masih diperbolehkan). Jam 9 istri mulai ambil darah dan sample urin, prosesnya tidak sampai 5 menit sudah selesai. Hasilnya keluar paling cepat enam jam setelahnya.

Hasil lab-nya sebagai berikut:
  • Glukosa darah puasa = 98 mg/dL, (nilai rujukan < 100, diagnosis Diabetes melitus >= 126)
  • Urin reduksi = negatif
  • Insulin = 5,0 ulU/ml (nilai rujukan 2,6-24,9)
Sabtu berikutnya (30 Mei) kami kontrol ke Omni, datang jam 9 pagi dapat antrian nomor 18, setelah menunggu lama kami baru masuk ruangan jam 11.30. Dokter Caroline menilai hasil lab istri tergolong normal, jadi kami tidak disarankan mengonsumsi Glucophage karena tidak akan berpengaruh sama sekali terhadap kesuburan istri, kami hanya disarankan menjalankan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga serta istirahat yang cukup, serta berhubungan intim di saat masa subur istri yaitu hari ke-11 sampai ke-20.

Rencana kami selanjutnya adalah Laparascopic Ovarian Drilling, masih sekitar 5 bulan lagi sembari kami mengumpulkan dananya. Bila nanti sudah siap, kami disarankan datang saat istri haid hari pertama/kedua untuk konsultasi dan bikin janji dengan dokter Caroline.

Total investasi = Rp 758,000
Biaya di rumah sakit:
Administrasi rawat jalan = Rp 35,000
Jasa dokter rawat jalan = Rp 350,000

Biaya di luar rumah sakit:
Tes glukosa puasa (di Pramita Lab) = Rp 38,000
Tes insulin (di Pramita Lab) = Rp 335,000

Saturday, May 2, 2015

Gagal inseminasi kedua

Siklus haid istri yang 30 hari seharusnya jatuh pada tanggal 4 Mei, namun kali ini ternyata maju lebih cepat, siklusnya hanya 28 hari (sejak haid sebelumnya tanggal 4 April), jadi pada hari Jumat (1 Mei) istri sudah haid, alhasil kami ikhlas menerima bahwa inseminasi kedua kami gagal lagi.

Sabtu pagi (2 Mei) kami kontrol ke Omni Pulomas, dokter Caroline hari ini praktek dari jam 9 sampai 12. Kami tiba di sana jam 9, seperti yang sudah kami duga antriannya pasti membludak, kami dapat antrian nomor 36.

Setelah lama menunggu akhirnya jam 12 kami dipanggil masuk ruangan. Dokter sudah menyangka kegagalan insem kedua ini. Kami berdiskusi soal langkah selanjutnya yang ingin ditempuh.

Dokter Caroline memberi alternatif kalau mau lanjut insem lagi bisa dicoba paling tidak sampai 6 kali (dengan dosis maksimal yaitu Gonal-f 900 IU untuk disuntik selama 9 hari seperti insem kedua kami), alternatif kedua adalah bayi tabung. Kami jujur pada dokter bahwa kondisi keuangan kami saat ini sudah menipis mengingat besarnya investasi yang kami keluarkan untuk 2 kali insem ini.

Kami ingin mencoba saran dokter Caroline terdahulu untuk Laparascopic Ovarian Drilling (LOD) sebab selain bisa untuk menurunkan kadar hormon tertentu penyebab PCO namun juga bisa melihat lebih jelas isi dalam kandungan istri jikalau ada masalah dibanding hanya dengan USG dan HSG.

Karena keterbatasan dana saat ini, kami berencana menunda sekitar 6 bulan ke depan untuk mengumpulkan dana operasi LOD tersebut (estimasinya sekitar Rp 44 juta). Kami pun berdiskusi tentang asuransi kantor saya yang menggunakan S*******, dokter menjelaskan kalau operasi untuk masalah kesuburan tidak diganti asuransi. Dokter sebelumnya sempat mendiagnosa kalau istri ada endometriosis yang terlihat dari adanya bercak-bercaknya di dinding perut. Misalkan ada endometriosis ini kemungkinan bisa diganti asuransi, jadi nanti skenarionya adalah operasi LOD sekaligus pembersihan endometriosis.

Kami juga menanyakan tentang khasiat obat Glucophage (nama lainnya obat Metformin) yang kami baca dari beberapa forum ibu hamil, ternyata dokter dengan senang hati menyarankan bahwa obat ini boleh dikonsumsi istri asalkan istri kuat dengan efek sampingnya seperti perut mual.

Dokter menuliskan resep untuk kami beli di luar, yaitu obat Forbetes 500 mg dengan dosis 3x sehari. Namun sebelum mulai meminum obat ini istri disarankan tes gula darah di lab, nanti hasilnya dibawa lagi secepatnya untuk dikonsultasikan dengan dokter Caroline untuk ditentukan langkah terbaik selanjutnya.

Total investasi = Rp 385,000
Biaya di rumah sakit:
Administrasi rawat jalan = Rp 35,000
Jasa dokter rawat jalan = Rp 350,000

Saturday, April 18, 2015

Inseminasi kedua

Sabtu jam 6 pagi ini kami sudah dibuatkan janji dengan dokter Caroline buat proses inseminasi.

Sesampainya di Omni Pulomas, saya langsung ke bagian laboratorium dan diberikan tabung pengumpulan sperma, saya bersama istri dipersilahkan menggunakan kamar inap kelas VIP bernama Teratai di lantai enam.

Jam 7 saya sudah kembali ke lab untuk menyerahkan hasil sperma yang selanjutnya akan "dicuci" untuk dipilih sperma yang terbaik. Kami menunggu sekitar 4 jam, lumayan lama juga yaa, kami habiskan waktu mulai dari sarapan mie ayam bakso di depan Omni, internetan di gadget, sampai tidur-tiduran di ruang tunggu. Akhirnya jam 11 kurang, istri dipanggil ke ruang bersalin lantai dua untuk dimulai tindakan insem.

Sebelumnya saya diberikan fotokopian hasil lab sperma tadi. Konsentrasinya sebanyak 80 juta/ml dimana jumlah ini sangat mencukupi, toleransinya adalah di atas 20 juta/ml. Motilitas gerak cepatnya 5% dan gerak lemah 46%, yang bila dijumlahkan yaitu 51%, nilai ini masih di atas toleransi Normo Zoospermia yaitu 50% lebih. Keterangan tambahan lainnya yaitu Seminal Plasma: volume 3.0 ml (rujukan 2.0-6.0), pencairan 30 menit, konsistensi normal, Ph 8.0 (rujukan 7.2-8.0). Setelah "dicuci" hasilnya sebanyak 40 juta/ml dengan motilitas gerak cepat sebanyak 98% dan gerak lambat 2%.

Jam 11 dokter Caroline keluar dari ruang prakteknya sebentar untuk tindakan insem istri, prosesnya hanya 15 menit, namun saya tidak boleh ikut menunggui di samping istri saat proses ini. Istri agak tegang saat insem kedua ini dibanding yang pertama, dokter mengakui agak kesulitan memasukkan alat penyemprot sperma karena saluran istri yang menyempit, hal ini bisa disebabkan karena tegang atau faktor lain yang harus diselidiki lebih lanjut.

Setelah proses itu istri diminta untuk tetap berbaring selama sejam di kasur yang dikondisikan miring sehingga kaki lebih tinggi dari kepala, nahh kalau yang ini saya sudah boleh masuk ruangan buat menemani istri tiduran sampai sejam.

Jam 12.15 kami sudah diperbolehkan pulang. Selanjutnya saya membeli obat Utrogestan untuk menguatkan kandungan bila kehamilan sudah terjadi, obat ini bisa dibeli melalui kenalan dokter Caroline, dan enaknya bisa buat janji untuk cod ketemuan di lobby Omni Pulomas. Istri diminta mulai minum obat ini 2x sehari, mulai sejak nanti setiap jam 6 malam dan jam 6 pagi untuk 15 hari ke depan.

Untuk memperbesar peluang kehamilan, kami disarankan dokter Caroline untuk tetap berhubungan intim selama 10 hari ke depan dengan siklus jeda selama 2 hari, jadi kami masih punya kesempatan 5 kali lagi untuk berhubungan di masa subur istri ini.

Istri diminta testpack bila sudah telat seminggu, karena jadwal haid istri tidak teratur jadi siklusnya dihitung siklus normal 30 hari, jadi telat seminggunya nanti jatuh pada tanggal 11 Mei. Namun bila telatnya dua minggu harus kontrol ke Omni buat dilihat berhasil tidaknya insem kami kali ini.

Bismillah.. semoga kali ini berhasil ya Allah :)

Total investasi = Rp 3,411,500
Biaya di rumah sakit:
Administrasi rawat jalan = Rp 35,000
Paket inseminasi = Rp 2,825,000
Penjualan resep farmasi rawat jalan = Rp 21,500

Biaya di luar rumah sakit:
2 box Utrogestan 200 mg (1 box isi 15 tablet) @ Rp 265,000 = Rp 530,000

Wednesday, April 15, 2015

Hasil USG setelah treatment Gonal-f 100 IU

Kami harus kontrol di hari ke-11 setelah haid, dokter Caroline mengingatkan sebelumnya bila di h+11 dia sedang tidak ada jadwal praktek maka harus di h+10, tidak boleh dimundurkan di h+12.

Kebetulan h+11 jatuh di hari Rabu, namun karena jadwal prakteknya hanya ada di pagi hari (jam 9-12) jadi saya cuti setengah hari kerja untuk mengantarkan istri kontrol ke Omni Pulomas.

Kami tiba di sana jam 8 pagi, ternyata kami sudah dapat antrian nomor 4. Dokternya datang telat, baru mulai jam 10, akhirnya kami baru masuk ruangan jam 10.30.

Istri langsung diperiksa USG untuk melihat perkembangan sel telurnya, di indung kiri ada banyak telur namun kebanyakan ukurannya masih kecil, sedangkan di indung kanan terdapat dua sel telur yang ukurannya sudah lumayan besar, sekitar 19 mm.

Ukuran sel telur setelah treatment kedua ini lebih baik dibanding sebelumnya yang ukurannya hanya sekitar 15 mm. Dokter menjelaskan ukuran standar sel telur di hari ke-11 ini sekitar 19 mm, hal ini membuat kami bahagia, semoga kesempatan kedua ini berhasil bagi kami.

Istri diminta untuk menyuntikkan Ovidrel besok Kamis (16 April) jam 8 malam. Sabtu besok (18 April) kami dijadwalkan untuk inseminasi, saya diharuskan puasa mengeluarkan sperma minimal dua hari sebelum hari Sabtu besok.

Total investasi = Rp 556,863
Biaya di rumah sakit:
Jasa dokter rawat jalan = Rp 350,000
Administrasi rawat jalan = Rp 35,000
USG transvaginal tanpa print = Rp 168,000
Disposable USG = Rp 3,863

Saturday, April 4, 2015

Mulai suntik gonal-f 900 IU & minum Genoclom

Sabtu pagi ini (4 April) istri haid, siklus kali ini sepanjang 43 hari sejak terakhir haid 21 Februari lalu.

Besok Minggu sudah masuk haid hari kedua (h+2) jadi istri mulai suntik Gonal-f dengan dosis 100 IU per hari selama 9 hari ke depan, dan juga minum Genoclom dua kali sehari (pagi & malam) selama 5 hari ke depan.

Istri suntik Gonal-f setiap jam 8 malam. Walaupun sudah pernah menyuntik Gonal-f sebelumnya, namun kami tetap menonton panduannya di youtube, karena ada sedikit perbedaan menyuntik Gonal-f yang 100 IU dengan yang 75 IU.

Friday, March 27, 2015

Telat seminggu namun masih negatif

Siklus kali ini kami mencoba cara alami tanpa bantuan obat apapun, hanya mengonsumsi makanan bergizi dan berhubungan di saat subur.

hasil tespack negatif
Hari ini istri sudah telat haid seminggu dari sejak haid terakhir bulan lalu (21 Feb), tadi pagi istri menggunakan testpack Sensitif untuk memastikannya, namun hasilnya masih negatif. Lagipula memang normalnya istri memiliki siklus telat sekitar satu sampai dua minggu, jadi kami tidak terlalu banyak berharap di siklus kali ini.

Thursday, March 19, 2015

Beli Gonal-f 900 IU & Ovidrel

Menurut perhitungan, tanggal 21 Maret besok istri sudah sebulan sejak menstruasi terakhir, jadi hari ini saya berencana membeli obat resep dokter Caroline buat program insem kami yang kedua, yaitu Gonal-f 900 IU, untuk dosis pemakaian 100 IU per hari, dan Ovidrel 250 micrograms.

Sore hari ini sepulang dari kantor, saya mampir ke apotek Megaria Farma di Salemba. Bila anda ingin membeli obat resep tertentu sebaiknya menelepon terlebih dahulu untuk mengecek ketersediaan barang. Saya sudah memesan obat ini dari sejak Senin lalu supaya saat datang barangnya sudah siap.

Selain itu saya juga membeli kapas alcohol sebanyak 18 buah buat mensterilkan jarum suntikan dan area kulit yang akan disuntik nantinya. Tidak lupa saya meminta Thermafreezze (ice replacement) untuk menjaga suhu Gonal-f dan Ovidrel tetap dingin selama di perjalanan.

Total investasi = Rp 8,488,100
1 buah Ovidrel 250 micrograms @ Rp 703,600
1 buah Gonal-f 900 IU @ Rp 7,774,600
18 buah alcohol swab @ Rp 550 = Rp 9,900

Monday, February 23, 2015

Gagal inseminasi pertama

Sabtu sore lalu (21 Feb) istri haid, saya menenangkan hati istri yang sedih melewati tahap ini. Sebelumnya kami diharuskan kontrol ke Omni di hari pertama atau kedua haid, namun karena jadwal dokter di hari Sabtu hanya dari jam 9 sampai 12 dan Minggu libur, jadi kami baru bisa datang Senin.

Saya pun memutuskan menghubungi dokter Caroline untuk menanyakan langkah apa yang harus kami lakukan sebelum bertemu Senin nanti, namun dokter hanya menyuruh kami datang saja. Siklus haid kali ini adalah 32 hari dari haid sebelumnya tanggal 21 Januari.

Senin sore (23 Feb) setelah saya pulang kantor, kami langsung bertemu dokter Caroline di RS Omni Pulomas, dokter mengecek dengan USG untuk memastikan bahwa telurnya sudah pecah semua yang menyebabkan terjadinya haid tersebut.

Dokter menyarankan untuk mencoba inseminasi yang kedua, tentunya dengan dosis obat yang lebih tinggi, kali ini kami diberikan resep obat Gonal-f 900 IU untuk dipakai selama 9 hari, jadi nanti mulai haid hari kedua (h+2) istri akan kembali disuntik Gonal-f dengan dosis 100 IU/hari selama 9 hari sampai haid hari kesebelas (h+11).

Karena saat kontrol ini istri sudah haid hari ketiga, dan minum obat seharusnya dimulai saat haid hari kedua, jadi istri akan skip satu siklus.

Bila nanti inseminasi kedua ini juga gagal, kami memilih untuk tindakan Laparascopic Ovarian Drilling (LOD) dengan pertimbangan biaya yang lebih ringan, yaitu sekitar 40 jutaan, sedangkan bila tindakan In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung dengan dokter Caroline sekitar 60 sampai 80 jutaan.

Total investasi = Rp 693,900
Biaya di rumah sakit:
Jasa dokter rawat jalan = Rp 350,000
USG transvaginal tanpa print = Rp 168,000
Administrasi rawat jalan = Rp 35,000
Disposable USG = Rp 3,400
Penjualan resep farmasi rawat jalan = Rp 137,500

Wednesday, February 11, 2015

[intermezzo] Mengonsumsi ikan laut kaya omega 3

Belakangan ini istri jadi ngidam makan makanan yang sehat, terutama yang menunjang kehamilan, seperti ikan. Seleranya pun yang kelas premium, yaitu ikan salmon dan ikan dori. Walaupun sebenarnya bikin kantong jebol tapi tak apalah mengingat ini adalah investasi buat masa depan kami juga lewat si calon baby nantinya.

Tidak perlu jauh-jauh datang ke pelabuhan atau dermaga, salah satu tempat yang menjual ikan segar dan recommended ada di supermarket Farmer's Market. Kebetulan tempatnya ada di mal Galaxy di Bekasi dekat rumah kami.

ikan salmon
Pilihan ikannya banyak dan masih fresh. Untuk ikan salmonnya ada dua pilihan, yaitu salmon fillet dan salmon premium fillet, harganya tentu lebih mahal yang premium. Hanya dilihat sekilas saja sudah bisa dibedakan karena daging salmon premium jauh lebih merah segar dibanding salmon biasa yang merah pucat.

Penjaganya menjelaskan kalau ikan salmon biasa berasal dari penangkaran di perairan Norwegia, sedangkan salmon premium adalah ikan salmon liar yang ditangkap di laut lepas, tepatnya di perairan Australia. Kandungan omega 3 lebih tinggi didapatkan pada salmon premium ini, omega 3 adalah lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel otak dan kecerdasan bayi.

Selain di Farmer's, kadang kami juga mampir ke supermarket Food Hall, namun harganya agak lebih mahal. Salmon yang jenis biasa mereka tangkarkan di perairan Norwegia juga, namun untuk salmon premium mereka tangkap dari laut lepas di perairan Alaska.

si sangar John dory fish
sushi salmon mentah
Kalau tidak ada ikan salmon, alternatif lain yang agak lebih murah, saya beli ikan dori fillet, warna dagingnya putih bersih. Nama lengkap ikan ini adalah john dory fish. Penampakan ikan ini di laut lumayan menyeramkan, bermata belo', berbadan ramping dengan sirip tajam dan tatto tompel di badan, namun jangan takut karena kalau sudah di supermarket hanya terlihat dagingnya saja.

Di restoran sushi, kedua ikan ini lebih segar bila disantap mentah dengan kecap asin dan bumbu cabai plus wasabi, hmmm gurihnya..
Istri memang doyan yang beginian, namun untuk menjaga kesehatan calon baby untuk sementara distop dulu makan yang mentahnya, jadi supaya lebih hemat kami beli ikan mentahnya lalu istri yang masak sendiri di rumah.

Harga ikan di Farmer's Market (per Februari 2015)
salmon fillet Rp 294,950/kg (update 28 Maret 2015 discount menjadi Rp 259,950/kg)
salmon premium fillet Rp 359,950/kg (update 28 Maret 2015 discount menjadi Rp 279,950/kg)
john dory fish Rp 94,950/kg (update Maret 2015)

Harga ikan di Food Hall (per Februari 2015)
salmon sashimi 320,000/kg
salmon fillet Rp 325,000/kg
salmon premium fillet Rp 335,000/kg

Thursday, February 5, 2015

Inseminasi pertama kami

Hari ini kami dijadwalkan inseminasi oleh dokter Caroline. Tepat jam 6.30 kami sudah tiba di laboratorium buat pengambilan sperma, namun karena petugasnya belum datang, jadi kami menunggu sebentar.

Jam 7 pagi kami diantar petugas lab menuju kamar VIP di lantai 5, saya selesai mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi jam 7.30, langsung hasilnya saya serahkan ke lab dan selanjutnya adalah proses "pencucian" sperma untuk menyeleksi sperma yang terbaik. Suster menanyakan apakah kami ingin memilih jenis kelamin calon anak kami, namun kami tidak terlalu mempermasalahkan pilihan tersebut.

Kami menunggu sekitar 4 jam untuk proses tersebut, dari sekitar 50 juta ml sperma yang saya berikan, setelah diseleksi terpilih sekitar 40 juta ml sperma terbaik. Jam 12.30 istri sudah siap di ruang bersalin, dokter Caroline hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk mengerjakan proses inseminasi itu. Setelahnya istri tetap harus berbaring sekitar satu jam di kasur yang agak dimiringkan dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala.

Setelah satu jam, kami sudah diperbolehkan pulang. Dokter Caroline meresepkan obat yang bisa saya beli di luar (saya diberikan nomor kontak kenalannya yang bisa dihubungi), yaitu obat Utrogestan 200 mg sebanyak 30 kapsul yang mulai diminum malam ini sebanyak 2x sehari, obat yang diminum 15 hari ke depan ini untuk menguatkan kandungan seandainya sudah terjadi pembuahan.

Utrogestan 200 miligram
Bila istri telat haid seminggu (tepatnya tanggal 28 Februari nanti) disarankan untuk melakukan testpack, kalau sudah lewat dua minggu harus datang ke RS OMNI buat dicek lebih lanjut, namun seandainya gagal harus datang saat haid hari pertama atau kedua untuk dikonsultasikan lagi program selanjutnya.

Total investasi = Rp 3,376,087
Biaya di rumah sakit:
Paket inseminasi = Rp 2,825,000
Penjualan resep farmasi rawat jalan = Rp 21,087

Biaya di luar rumah sakit:
2 box Utrogestan 200 mg (1 box isi 15 tablet) @ Rp 265,000 = Rp 530,000

Saturday, January 31, 2015

Hasil USG setelah treatment Gonal-f 75 IU

Hari ini sudah hari kesebelas haid (h+11), saatnya istri USG ke Omni.

Ini pertama kalinya kami datang di hari Sabtu, sampai sana jam 8.30 langsung daftar di antrian dan dapat nomor 19, seperti yang sudah kami duga hari Sabtu memang ramai sekali.

Saat sudah mau sampai antrian kami, ternyata dokternya ada jadwal visit jam 10, jadi kami harus menunggu lagi. Akhirnya jam 11 kami baru mulai diperiksa.

Harap-harap cemas saat melihat layar USG, akhirnya dokter Caroline memberitahukan kabar gembira bahwa sel telur istri ada dua yang ukurannya sudah membesar normal sekitar 15 mm, satu di indung kanan dan satu di indung kiri, diharapkan dalam beberapa hari ke depan masih bisa membesar lagi sampai matang dan mencapai ukuran standar untuk bisa dibuahi di kisaran 18 mm sampai 25 mm. Walaupun ada juga beberapa sel telur yang berukuran kecil di bawah standar yang terlihat di USG.

Dokter meminta istri untuk menyuntikkan sendiri obat Ovidrel hari Selasa besok jam 7 malam, dan kami dijadwalkan untuk inseminasi hari Kamis depan (h+16) karena hari Senin sampai Rabu dokter Caroline sedang ada dinas keluar.

Total investasi = Rp 556,400
Biaya di rumah sakit:
Jasa dokter rawat jalan = Rp 350,000
Administrasi rawat jalan = Rp 35,000
USG transvaginal tanpa print = Rp 168,000
Disposable USG = Rp 3,400

Thursday, January 22, 2015

Mulai suntik Gonal-f 75 IU & minum Genoclom

Kemarin malam (21 Jan) istri mulai haid, jadi hari Kamis ini (22 Jan) sudah masuk haid hari kedua (h+2) saatnya istri minum obat resep dokter yaitu Genoclom 2x sehari (h+2 s/d h+7) dan suntik Gonal sendiri (h+2 s/d h+9).

Suntik gonal ini cukup sehari sekali dan harus di jam yang sama setiap harinya, tidak ada syarat khusus seperti harus makan dahulu atau tidak. Saya minta istri buat menyuntik jam 8 malam saat saya sudah sampai di rumah supaya bisa ikut menemani.


Karena ini pengalaman pertama kali menyuntik sendiri jadi saya mengajak istri ke tempat praktek bidan dekat rumah, siapa tahu mereka bisa membantu, namun dokter jaganya sudah selesai praktek dan suster jaga yang bertugas di situ cukup kesulitan juga untuk membaca instruksi Gonal ini yang berbahasa Inggris.


Akhirnya kami memutuskan pulang ke rumah dan suntik sendiri. Sebenarnya istri sudah nonton beberapa video tutorial di youtube tentang cara menyuntik Gonal sendiri, istri pun lebih nyaman nyuntik sendiri, jadi saya hanya ikut nemenin di sampingnya. Saya hanya kebagian tugas meracik isi suntikan Gonal itu. Ternyata memang semuanya cukup mudah..


Sangat disarankan menyuntiknya di daerah sekitar pusar karena posisi ini dekat dengan ovarium. Perasaan istri seperti melayang dan seluruh tubuh merasakan hal yang berbeda setelah disuntik, jadi sebaiknya berbaring beberapa saat setelahnya.

Saturday, January 10, 2015

Beli Gonal-f 75 IU & Ovidrel

Weekend ini saya ada waktu luang jalan bareng istri buat hunting obat resep dokter. Kami disarankan ke apotek Megaria Farma di daerah Salemba.

Stok obat yang tersedia saat itu hanya Ovidrel, sedangkan obat Gonal-f stoknya sedang kosong sehingga harus dipesan dahulu. Saya diresepkan dokter Caroline untuk menyuntikkan Gonal-f sebanyak 75 IU per hari selama 8 hari. Suntikan gonal-f ini tersedia yang kemasan 300 IU sehingga bisa dipakai untuk 4 hari, ataupun yang kemasan 75 IU untuk dipakai sehari.

Gonal-f 75 IU
isi dalam kotak Gonal-f 75 IU
Untuk memenuhi dosis 75 IU selama 8 hari, kami ada alternatif membeli yang kemasan 300 IU sebanyak 2 buah atau yang kemasan 75 IU sebanyak 8 buah. Setelah kami tanyakan ternyata untuk yang kemasan 75 IU jatuhnya malah lebih murah dibanding yang kemasan 300 IU, jadi kami memesan yang 75 IU. 

Saya kembali lagi ke sini hari Senin malam, namun pesanan 8 buah Gonal-f saya tinggal tersisa 3 karena sudah keduluan diambil orang, akhirnya baru besok Selasa saya ambil yang 5 buah sisanya. Saya juga membeli kapas alcohol swab buat membersihkan alat suntik dan area kulit yang mau disuntik. 

kapas alkohol sekali pakai
Setiap pembelian Gonal-f ataupun Ovidrel selalu disediakan es buatan agar suhunya tetap terjaga di bawah 25 derajat celcius, setelah sampai di rumah pun harus disimpan di kulkas (bukan di freezer).

Harap diperhatikan buat muslimah yang strict dalam menggunakan produk halal, di kemasan obat Ovidrel ini terdapat catatan "Pada proses pembuatannya bersinggungan dengan bahan bersumber babi". Bila anda tidak berkenan menggunakannya harap konsultasikan dengan dokter sebelum dibuatkan resepnya agar bisa diberikan alternatif obat yang lain bila tersedia.

Ovidrel 250 micrograms
Kami sebagai umat muslim awalnya juga was-was ingin menggunakan obat ini, namun kami cukup lega setelah membaca beberapa informasi di internet dijelaskan bahwa ada beberapa fatwa yang membolehkannya dikarenakan kandungan haram tersebut telah berubah dari sifat asalnya (istihalah) dan bisa juga karena kandungan zat haramnya sudah bercampur dengan zat suci lain yang lebih banyak jumlahnya sehingga menghilangkan sifat keharamannya (istihlak).

Total investasi = Rp 5,339,900
1 buah Ovidrel 250 micrograms = Rp 703,600
8 buah Gonal-f 75 IU @ Rp 578,300 = Rp 4,646,400
18 buah alcohol swab @ Rp 550 = Rp 9,900