Tuesday, October 6, 2020

Assalamu'alaikum Tabinda

Rabu pagi (7 Oktober 2020) menjadi hari yang membagiakan bagi keluarga kami, karena ini adalah hari ulang tahun putri pertama kami (Sabia), sekaligus hari kelahiran putri kedua kami, Tabinda ... ... (maaf nama lengkapnya kami rahasiakan demi menjaga privasinya).

Assalamu'alaikum Tabinda
Kedua anak kami ini adalah hasil bayi tabung (IVF) dimana sejatinya mereka berdua dibuahi pada hari yang sama, hanya saja dilahirkan beda 3 tahun bertepatan di tanggal yang sama (7 Oktober). Kami bisa merencanakan tanggal yang sama sebab istri melahirkan secara Caesar dan hari perkiraan lahirnya dekat dengan awal bulan Oktober.

Namun sayangnya pagi hari ini Sabia hanya merayakan ultahnya sendiri ditemani eyangnya di rumah, sementara kami di RS hanya melihat videonya saat ia meniup lilin ultah dan membuka kado hadiahnya.

Sekarang.. marilah kita sambut kisah lahirnya Tabinda..

Selasa, 6 Oktober 2020

Selasa pagi istri kembali diminta tes Covid-19 dengan metode Antibody Immunoassay, tidak perlu turun dari mobil karena bisa drive-thru, setelah istri diambil darah lalu pulang dulu ke rumah sembari menunggu hasil. Dua jam kemudian, siangnya dinyatakan hasil negatif baru kami boleh check-in.

hasil tes Covid-19 Antibody Immunoassay (6 Okt 2020)

invoice tes Covid-19 Antibody Immunoassay (6 Okt 2020)

Kami tiba kembali di RSPI Puri Indah jam 14 sore, saya mengurus pembayaran dulu karena syarat uang mukanya harus 75% dari total estimasi biaya kamar yang kami ambil. Setelah beres administrasi, kami langsung diantar ke lantai 7 kamar 711.

bayar uang muka 75% dari estimasi total biaya (6 Okt 2020)

Jadwal operasi Caesar istri rencananya besok jam 6 pagi, kami diminta sudah harus rawat inap minimal 10 jam sebelum tindakan operasi (yaitu jam 20 malam) namun mengingat pengalaman waktu lahiran Sabia dulu, dimana kami check-in sudah malam sekali, jadi untuk kali ini kami sengaja masuk sejak siang supaya istri bisa ada waktu istirahat dan menenangkan diri.

Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, pasien hanya boleh ditemani satu orang saja, serta jam besuk ditiadakan. Jadi hanya saya sendiri saja, sedangkan waktu lahiran Sabia dulu, istri ditemani mamanya juga.

Setibanya di kamar, istri langsung dicek kondisi jantung dengan alat EKG dan dimonitor kondisi janin oleh suster, hasilnya semua normal. Karena di RS ini istri belum pernah ada riwayat tes Hepatitis B jadi sore ini dilakukan tesnya yang hasilnya negatif.

hasil tes Hepatitis B non reactive (6 Okt 2020)

invoice tes Hepatitis B (6 Okt 2020)

Selebihnya kami hanya istirahat sampai menunggu esok pagi. Jam 22 malam (8 jam sebelum operasi) istri sudah harus puasa makan, dan jam 4 paginya (2 jam sebelum operasi) sudah harus puasa minum.

Rabu, 7 Oktober 2020

Jam 5 pagi istri sudah dibangunkan suster untuk persiapan mandi, sebenarnya istri kurang tidur nyenyak dari semalam karena kepikiran terus buat lahiran nanti.

Jam 6 kurang kami sudah tiba di ruang operasi di lantai 3, istri diantar menggunakan tempat tidur berjalan. dr. Budi menyempatkan bicara sebentar dengan saya serta mendoakan semoga semuanya berjalan lancar.

Operasi Caesar ini istri akan dibantu oleh dr. Antonius Budi Marjono (dokter kandungan), dr. Harry Pahala Siregar (dokter anestesi) dan dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas (dokter anak), serta beberapa suster dan asisten dokter.

Alhamdulillah.. jam 6.33 pagi, putri kedua kami lahir yang diberi nama Tabinda ... ..., dengan berat badan 3165 gram dan panjang badan 47,5 cm. Tabinda sempat inisiasi menyusui dini sebentar dengan cara ditaruh didada ibunya, namun setelah itu segera dipindahkan ke inkubator mengingat suhu ruangan operasi yang sangat dingin.

papan nama Tabinda (7 Okt 2020)

surat keterangan lahir Tabinda (7 Okt 2020)

Saya segera dipanggil suster untuk melihat Tabinda yang kini sudah ditaruh di dalam inkubator. Setelahnya saya diminta menunggu lagi sekitar satu jam sampai istri pulih dan boleh dibawa kembali ke kamar.

Tabinda harus berada di kamar bayi dulu selama 6 jam untuk diobservasi, jam 15 sore baru diantar ke kamar kami buat menyusu langsung.

Kamis, 8 Oktober 2020

Kamis pagi istri dites darah lengkap pasca persalinan.

tes darah lengkap istri pasca persalinan (8 Okt 2020)

Tabinda dites golongan darah dengan hasil A+.

tes golongan darah Tabinda A+ (8 Okt 2020)

kartu golongan darah Tabinda A+ (8 Okt 2020)

Sorenya kami mendapat kunjungan dr. Margaret Mutiaratirta Sugondo (spesialis laktasi) yang memberi penjelasan seputar menyusui.

Sabtu, 9 Oktober 2020

Pagi hari Tabinda dites pendengaran dengan Ottoacoustic Emission dan dites bilirubin serta di-screening neonatal, hasilnya normal semua.

hasil OAE test (9 Okt 2020)


surat keterangan OAE test (9 Okt 2020)


tes bilirubin dan screening neonatus (9 Okt 2020)
buku kontrol Tabinda saat pulang (9 Okt 2020)

Sekitar jam 10 pagi dr. Budi baru bisa datang kontrol dikarenakan kemarin beliau menangani pasien dengan kondisi penyulit di rumah sakit lain. Melihat kondisi istri yang sudah pulih, kami pun diizinkan pulang hari ini.

dr. Budi mengecek jahitan Caesar istri dan mengganti perbannya, semuanya kondisinya terlihat baik.

Suster menyiapkan surat ringkasan pulang buat istri dan Tabinda tentang perihal yang harus dilakukan di rumah serta buat kontrol lanjutan nanti.

ringkasan pulang istri (9 Okt 2020) hal 1

ringkasan pulang istri (9 Okt 2020) hal 2

ringkasan pulang istri (9 Okt 2020) hal 3

Seminggu setelah lahiran (Rabu 14 Okt) kami diminta datang kontrol, istri akan dicek jahitannya dan diganti perban oleh dr. Budi, sedangkan Tabinda akan dicek bilirubin lagi dan divaksin polio oleh dr. Cynthia.

ringkasan pulang Tabinda (9 Okt 2020) hal 1

ringkasan pulang Tabinda (9 Okt 2020) hal 2

ringkasan pulang Tabinda (9 Okt 2020) hal 3

Saya menyempatkan diri ke ruangan Medical Record yang berada di basement (sebelah lift) buat memberikan Surat Keterangan Lahir Tabinda dan beberapa dokumen lain, nantinya mereka akan membantu membuatkan Kartu Keluarga baru, Akta Lahir buat Tabinda, dan Kartu Identitas Anak buat Tabinda, semua ini tanpa dipungut biaya. Hasilnya paling cepat hanya butuh satu hari kerja. Saya mengambil dokumen yang sudah jadi tersebut saat kontrol Rabu (14 Okt).

Total invoice istri sebesar Rp 38,8 juta dan total invoice Tabinda sebesar Rp 4,7 juta, jadi total yang kami bayarkan sekitar Rp 44 juta, untuk paket persalinan di kamar VIP (Re-Sectio) selama 4 hari 3 malam. Jumlahnya sedikit di bawah perkiraan biaya (estimasi Rp 45,2 juta) yang pernah saya tulis di sini sebelumnya.

rekap invoice istri (6-9 Okt 2020)

invoice istri (6-9 Okt 2020) hal 1

invoice istri (6-9 Okt 2020) hal 2


invoice istri (6-9 Okt 2020) hal 3

invoice istri (6-9 Okt 2020) hal 4

Dan di bawah ini adalah invoice Tabinda yang kamarnya dihitung selama 3 hari 2 malam.
invoice Tabinda (7-9 Okt 2020) hal 1

invoice Tabinda (7-9 Okt 2020) hal 2

Total investasi = Rp 44,174,522
(6 Okt) Test Covid-19 Antibody Immunoassay = Rp 250,000
(6 Okt) Test Hepatitis B Surface Antigen = Rp 336,000
(9 Okt) Invoice istri = Rp 38,859,570
(9 Okt) Invoice Tabinda = Rp 4,728,952

* * * * * * * * * * * * * *

Setelah semua urusan beres, jam 14 sore kami bisa pulang ke rumah. Bahagianya kami melihat Sabia dan Tabinda kini sudah berkumpul bersama kembali setelah dua saudara kembar tersebut terpisah tiga tahun lamanya.

foto Sabia & Tabinda bertemu kembali (15 Okt 2020)