Friday, September 29, 2017

Simpan darah tali pusat, perlukah?

Jumat sore (29 Sep) menjelang saya pulang kantor ada telepon masuk ke hp saya dari nomor tidak dikenal. Bapak diujung sana memperkenalkan diri bahwa dia sales dari Cordlife, sebuah perusahaan yang menyediakan penyimpanan darah tali pusat.

Berhubung saya sudah mau pulang, dia hanya menjelaskan sekilas saja dan akan melanjutkan lagi lewat whatsapp untuk menanyakan alamat email saya, nanti saya akan dikirim info lebih lengkapnya.

Saya menanyakan dari mana dia dapat nomor hp saya, namun beliau menjawab jujur tidak tahu karena dia orang lapangan yang hanya bertugas menyampaikan informasi.

Setelah emailnya saya terima, saya baru tahu kalau ternyata kini ada teknologi medis untuk menyembuhkan penyakit yang mungkin nanti akan diderita anak kita dengan menggunakan sel darah tali pusatnya anak itu sendiri.
Kami masih sangat awam sekali tentang hal ini, jadi saat kontrol ke dr. Budi hari Selasa (3 Okt) kami menanyakannya. Kami dijelaskan bahwa RSPI ada kerjasama dengan Cordlife, jadi untuk pasangan yang sudah mau melahirkan akan diberikan informasi penawaran ini.

Menurut dr. Budi menyimpan darah tali pusat penting karena dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit sang anak nanti. Teknologi ini mulai berkembang sejak sekitar 5 tahunan terakhir.

Beliau sendiri anaknya yang ketiga disimpan darah tali pusatnya. Selain bisa berguna untuk anaknya yang ketiga, namun juga bisa digunakan untuk anaknya yang kedua dan pertama.

Jadi tidak perlu setiap anak disimpan darah tali pusatnya, cukup salah satunya saja, bisa berguna untuk semua saudara kandungnya. Namun darah tali pusat anak tidak dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit orang tuanya.
Sebenarnya kami tertarik juga menyimpan darah tali pusat anak kami sebab bisa menjadi investasi kesehatannya nanti, namun karena biayanya lumayan mahal jadi sepertinya kami belum bisa. Semoga bila kami nanti dianugerahi anak kedua dan ada rezeki berlebih bisa melakukannya.

Tuesday, September 26, 2017

IVF (FET): Kontrol hamil minggu ke-36

Selasa malam (26 Sep) kami kontrol ke dr. Budi. Hari ini hanya cek USG biasa, hasilnya semua normal. Ukuran kepala yang saat kontrol dua minggu lalu agak lebih besar, kini sudah sesuai dengan usia kehamilannya. Alhamdulillah..

Perkiraan kehamilan istri memasuki usia 36 minggu 4 hari, dengan berat janin 2900 gram, naik sekitar 400 gram sejak terakhir kontrol dua minggu yang lalu. Berat badan istri kini sudah mencapai 68 kg (sebelum hamil 51 kg), naik 1,5 kg dari dua minggu lalu.

kesimpulan hasil USG (26 Sep)
Kami diskusi dengan dr. Budi untuk menentukan tanggal persalinan caesar yaitu pada hari Sabtu 7 Oktober 2017 jam 2 siang, saat usia kehamilan 38 minggu 1 hari. Namun bila ada perubahan waktu masih dapat kami diskusikan saat kontrol minggu depan.

dr. Budi menyampaikan bahwa kebijakan RSPI-PI kini tidak lagi memperbolehkan suami untuk menemani persalinan caesar di ruang operasi. Jadi untuk keperluan dokumentasi video persalinan nanti bisa minta tolong ke perawat yang bertugas di dalam.

Mulai kehamilan minggu ke-36 kini jadwal kontrolnya seminggu sekali, jadi kami masih bertemu sekali lagi dengan dr. Budi minggu depan (3 Okt).

Vitamin yang dilanjutkan untuk sebulan ke depan masih sama yaitu Folamil, Cavit-D, dan Cal-95, setelah persalinan masih terus dikonsumsi. Istri juga diresepkan vitamin penambah darah (untuk 20 hari ke depan) karena hasil lab yang lalu (1 Agustus) nilai Hemoglobin-nya rendah di 10,3.

Di meja perawat kami diberikan informasi seputar persiapan persalinan yaitu:
  • formulir informasi tindakan medis
  • info pelayanan komprehensif untuk bayi baru lahir
  • informasi pre-operasi dari poliklinik
  • perlengkapan yang harus dibawa saat melahirkan
formulir informasi tindakan medis (hal 1)
formulir informasi tindakan medis (hal 2)
info pelayanan komprehensif untuk bayi baru lahir
informasi pre-operasi dari poliklinik
perlengkapan yang harus dibawa saat melahirkan
Istri diminta untuk konsultasi dengan dokter anestesi antara 3 s/d 7 hari sebelum operasi caesar, kami rencana bertemu dengan dr. Birman Chandra pada hari Sabtu besok (30 Sep) jam 11 siang.

Lalu kami ke bagian admission untuk memesan kamar inap yang sudah bisa dilakukan dari sekarang.
invoice RSPI-PI (26 Sep)
Total investasi = Rp 1,094,200
Konsultasi dr. Antonius Budi Marjono = Rp 350,000
USG kandungan 2D lengkap = Rp 300,000


Biaya di Apotek Kebon Jeruk:
Vitamin Folamil Genio (30 tablet) = Rp 154,800
Vitamin Cavit-D (30 tablet) = Rp 65,800
Vitamin Cal-95 (30 tablet) = Rp 194,400
Sangobion (20 kapsul) = Rp 29,200

Wednesday, September 13, 2017

IVF (FET): Kontrol hamil minggu ke-34

Berhubung dr. Budi sedang cuti, jadi kontrol minggu ke-34 ini kami bertemu dr. Eric Kasmara. Rabu (13 Sep) jam 19 malam kami sudah masuk ke ruangannya. Enaknya bertemu dr. Eric yang jadwalnya hampir ada setiap hari jadi lebih sepi antriannya.

Saat di-USG semuanya normal, gerak janin aktif. Alhamdulillah..
Perkiraan kehamilan istri memasuki usia 34 minggu 5 hari, dengan berat janin 2482 gram, naik sekitar 500 gram sejak terakhir kontrol dua minggu yang lalu. Berat badan istri 66,5 kg, naiknya sama 500 gram juga.
 
catatan dr. Eric tentang berat janin
Berat janin saat ini sudah sesuai dengan usia minggunya (34w = 2200 gr), dr. Eric menuliskan catatan bahwa penambahan berat janin setiap minggunya sekitar 200 gram. Bila ingin persalinan caesar di minggu ke-38, berat janin sudah mencapai 3000 gram, dengan nilai koreksi lebih kurang 450 gram, jadi kisaran beratnya nanti antara 2550 s/d 3450 gram.

USG janin usia 34w5d
USG janin usia 34w5d

Ukuran kepala bayi agak lebih besar namun dr. Eric mengatakan ini masih dalam batas normal. Karena belum puas dengan penjelasannya, esoknya kami whatsapp ke dr. Budi dan balasan beliau cukup melegakan kami:

"Masih dalam variasi normal, usia kehamilan 34 minggu 5 hari, lingkar kepala 36 minggu 1 hari, selisih kurang atau lebihnya tidak sampai 2 minggu / 14 hari. Kalau selisih lebih dari 2 minggu baru diperlukan pemeriksaan lebih detail." 

Hari ini tidak ada tambahan vitamin karena masih cukup sampai kontrol berikutnya. Kami bikin jadwal untuk kontrol dua minggu lagi (26 Sep) ke dr. Budi.

Kami menanyakan pendapat dr. Eric tentang pilihan persalinan, beliau berkata karena ini bayi tabung dimana proses untuk mendapatkannya lama dan butuh banyak biaya sehingga boleh disebut "bayi mahal" jadi kebanyakan persalinannya dengan caesar untuk mengurangi resiko pada bayi.

Bertemu dengan dr. Eric dan dr. Budi ada plus-minusnya. Antrian pasien dr. Eric lebih sedikit tapi USG-nya hanya bisa 2D. Sedangkan dr. Budi karena jadwalnya lebih sedikit jadi antriannya lebih panjang, tapi enaknya kadang dapat bonus USG wajah 3D, karena komputer USG 4D di RSPI-PI ini hanya dipegang oleh beliau.
invoice RSPI-PI (13 Sep)
Total investasi = Rp Rp 575,000
Konsultasi dr. Eric Kasmara = Rp 350,000
USG kandungan 2D (short) = Rp 225,000