Thursday, January 21, 2016

Haid saat umroh ke Mekkah

Bila mengikuti beberapa siklus haid terakhir yang berkisar antara 33 sampai 38 hari, seharusnya istri sudah haid sekitar tanggal 7 sampai 12 Januari. Namun karena istri ingin berangkat umroh tanggal 19 Januari besok. Jadi pada hari Sabtu (9 Jan) kami datang konsultasi ke dokter kandungan di RS Hermina Galaxy.

Istri juga sekalian mau tes papsmear karena terakhir kali tes sudah dua tahun yang lalu. Kami bertemu dengan dr. Bintari Puspasari SpOG, setelah menceritakan bahwa istri ingin datang haidnya kalau bisa dipercepat, maka dokter meresepkan obat Primolut N 5 miligram sebanyak 5 tablet yang mulai diminum malam itu, konsumsi obat dihentikan bila haid sudah datang.

Setelah obat habis di hari kelima (Kamis, 14 Jan) istri masih belum haid. Dari beberapa blog yang saya baca ada yang menjelaskan kalau cara kerja obat ini bagai dua sisi mata uang yaitu membendung haid agar tidak keluar (selama tetap mengonsumsinya) dan mengeluarkan haid sekitar 2 atau 3 hari setelah stop mengonsumsinya.

Terbukti hari Sabtu pagi (16 Jan) istri dapat haid. Biasanya haid berlangsung antara 6 sampai 8 hari jadi perkiraan selesai haid jatuh di tanggal 21 sampai 23 Jan, padahal istri sudah harus pergi umroh 19 Jan. Jadi sabtu sore kami kembali ke RS Hermina Galaxy. Kami sekalian mengambil hasil tes papsmear istri yang alhamdulillah hasilnya normal, disarankan tes lagi 1 atau 2 tahun mendatang.

Kami kembali menemui Dr. Bintari SpOG, untuk mempercepat masa haid beliau meresepkan obat Microgynon (sebanyak 1 kotak isi 28 tablet diminum sehari sekali) untuk mengatur siklus haid dan Transamin 500 miligram (sebanyak 6 tablet diminum 2x sehari) untuk menghentikan pendarahan. Keduanya mulai dikonsumsi di hari ketiga haid (18 Jan).

Microgynon merupakan pil KB, sebenarnya kami agak takut karena kami ingin punya momongan secepatnya, namun dokter menenangkan bahwa efek kerjanya hanyalah di siklus saat mengonsumsi pil tersebut saja. Karena insya Allah setelah istri pulang umroh, istri akan melanjutkan rencana operasi LOD yang tertunda.

Selasa pagi (19 Jan) saat saya mengantarkan istri ke bandara Soekarno Hatta, istri merasakan haidnya keluar tinggal sedikit.

catatan: haid tanggal 16 Januari s/d 20 Januari (siklusnya 43 hari dari haid sebelumnya tanggal 5 Des 2016), perkiraan masa subur di h+11 s/d h+20 jatuh di tanggal 26 Jan s/d 4 Feb.


Total investasi = Rp 517,500
Biaya di rumah sakit:

Paket papsmear (9 Jan) = Rp 290,000 (include biaya konsultasi Rp 160,500 dan biaya tes laboratorium Rp 129,500)
Obat Primolut N 5 mg (5 tablet) = Rp 30,500
Biaya konsultasi dokter kandungan (16 Jan) = Rp 150,000
 

Biaya di luar rumah sakit:
Obat Microgynon (1 kotak isi 28 tablet) = Rp 25,000
Obat Transamin (6 tablet) = Rp 22,000 

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

[..update] Karena konsumsi obat Microgynon yang kadang terlewat, siklus haid istri jadi kacau. Berikut ini kronologisnya:

18 Jan (haid hari ketiga) istri mulai konsumsi obat Microgynon.
20 Jan haid istri sudah berhenti total, tepat saat dia mulai beribadah di Masjid Nabawi.
28 Jan istri sudah selesai umroh dan telah tiba kembali di Jakarta, obat Microgynon masih tersisa jadi masih lanjut diminum terus setiap pagi sampai habis.
29 Jan pagi istri masih minum, siangnya pergi dari Meruya ke rumah di Bekasi, obatnya tertinggal.
30 & 31 Jan tidak minum obatnya. Tanggal 31 malam muncul bercak darah sedikit berupa flek.
1 Feb, sudah di Meruya dan kembali rutin minum obat. Fleknya sudah berhenti.
6 Feb pagi istri masih konsumsi obatnya, pulang ke Bekasi namun obatnya ketinggalan di Meruya lagi.
7 Feb tidak konsumsi obat.
8 Feb, sudah di Meruya dan kembali rutin minum obat, namun siangnya kembali keluar darah banyak, tidak kental dan tidak sakit (beda seperti haid normal). Namun keesokan harinya istri yakin kalau ia memang sudah haid. Siklus kali ini jaraknya lebih pendek dari yang biasa. Obat Microgynon masih sisa dan sudah tidak dikonsumsi lagi.

catatan: haid tanggal 8 Februari s/d 14 Februari (siklusnya 24 hari dari haid sebelumnya tanggal 16 Januari), perkiraan masa subur di h+11 s/d h+20 jatuh di tanggal 18 Feb s/d 27 Feb.