Saturday, April 18, 2015

Inseminasi kedua

Sabtu jam 6 pagi ini kami sudah dibuatkan janji dengan dokter Caroline buat proses inseminasi.

Sesampainya di Omni Pulomas, saya langsung ke bagian laboratorium dan diberikan tabung pengumpulan sperma, saya bersama istri dipersilahkan menggunakan kamar inap kelas VIP bernama Teratai di lantai enam.

Jam 7 saya sudah kembali ke lab untuk menyerahkan hasil sperma yang selanjutnya akan "dicuci" untuk dipilih sperma yang terbaik. Kami menunggu sekitar 4 jam, lumayan lama juga yaa, kami habiskan waktu mulai dari sarapan mie ayam bakso di depan Omni, internetan di gadget, sampai tidur-tiduran di ruang tunggu. Akhirnya jam 11 kurang, istri dipanggil ke ruang bersalin lantai dua untuk dimulai tindakan insem.

Sebelumnya saya diberikan fotokopian hasil lab sperma tadi. Konsentrasinya sebanyak 80 juta/ml dimana jumlah ini sangat mencukupi, toleransinya adalah di atas 20 juta/ml. Motilitas gerak cepatnya 5% dan gerak lemah 46%, yang bila dijumlahkan yaitu 51%, nilai ini masih di atas toleransi Normo Zoospermia yaitu 50% lebih. Keterangan tambahan lainnya yaitu Seminal Plasma: volume 3.0 ml (rujukan 2.0-6.0), pencairan 30 menit, konsistensi normal, Ph 8.0 (rujukan 7.2-8.0). Setelah "dicuci" hasilnya sebanyak 40 juta/ml dengan motilitas gerak cepat sebanyak 98% dan gerak lambat 2%.

Jam 11 dokter Caroline keluar dari ruang prakteknya sebentar untuk tindakan insem istri, prosesnya hanya 15 menit, namun saya tidak boleh ikut menunggui di samping istri saat proses ini. Istri agak tegang saat insem kedua ini dibanding yang pertama, dokter mengakui agak kesulitan memasukkan alat penyemprot sperma karena saluran istri yang menyempit, hal ini bisa disebabkan karena tegang atau faktor lain yang harus diselidiki lebih lanjut.

Setelah proses itu istri diminta untuk tetap berbaring selama sejam di kasur yang dikondisikan miring sehingga kaki lebih tinggi dari kepala, nahh kalau yang ini saya sudah boleh masuk ruangan buat menemani istri tiduran sampai sejam.

Jam 12.15 kami sudah diperbolehkan pulang. Selanjutnya saya membeli obat Utrogestan untuk menguatkan kandungan bila kehamilan sudah terjadi, obat ini bisa dibeli melalui kenalan dokter Caroline, dan enaknya bisa buat janji untuk cod ketemuan di lobby Omni Pulomas. Istri diminta mulai minum obat ini 2x sehari, mulai sejak nanti setiap jam 6 malam dan jam 6 pagi untuk 15 hari ke depan.

Untuk memperbesar peluang kehamilan, kami disarankan dokter Caroline untuk tetap berhubungan intim selama 10 hari ke depan dengan siklus jeda selama 2 hari, jadi kami masih punya kesempatan 5 kali lagi untuk berhubungan di masa subur istri ini.

Istri diminta testpack bila sudah telat seminggu, karena jadwal haid istri tidak teratur jadi siklusnya dihitung siklus normal 30 hari, jadi telat seminggunya nanti jatuh pada tanggal 11 Mei. Namun bila telatnya dua minggu harus kontrol ke Omni buat dilihat berhasil tidaknya insem kami kali ini.

Bismillah.. semoga kali ini berhasil ya Allah :)

Total investasi = Rp 3,411,500
Biaya di rumah sakit:
Administrasi rawat jalan = Rp 35,000
Paket inseminasi = Rp 2,825,000
Penjualan resep farmasi rawat jalan = Rp 21,500

Biaya di luar rumah sakit:
2 box Utrogestan 200 mg (1 box isi 15 tablet) @ Rp 265,000 = Rp 530,000

Wednesday, April 15, 2015

Hasil USG setelah treatment Gonal-f 100 IU

Kami harus kontrol di hari ke-11 setelah haid, dokter Caroline mengingatkan sebelumnya bila di h+11 dia sedang tidak ada jadwal praktek maka harus di h+10, tidak boleh dimundurkan di h+12.

Kebetulan h+11 jatuh di hari Rabu, namun karena jadwal prakteknya hanya ada di pagi hari (jam 9-12) jadi saya cuti setengah hari kerja untuk mengantarkan istri kontrol ke Omni Pulomas.

Kami tiba di sana jam 8 pagi, ternyata kami sudah dapat antrian nomor 4. Dokternya datang telat, baru mulai jam 10, akhirnya kami baru masuk ruangan jam 10.30.

Istri langsung diperiksa USG untuk melihat perkembangan sel telurnya, di indung kiri ada banyak telur namun kebanyakan ukurannya masih kecil, sedangkan di indung kanan terdapat dua sel telur yang ukurannya sudah lumayan besar, sekitar 19 mm.

Ukuran sel telur setelah treatment kedua ini lebih baik dibanding sebelumnya yang ukurannya hanya sekitar 15 mm. Dokter menjelaskan ukuran standar sel telur di hari ke-11 ini sekitar 19 mm, hal ini membuat kami bahagia, semoga kesempatan kedua ini berhasil bagi kami.

Istri diminta untuk menyuntikkan Ovidrel besok Kamis (16 April) jam 8 malam. Sabtu besok (18 April) kami dijadwalkan untuk inseminasi, saya diharuskan puasa mengeluarkan sperma minimal dua hari sebelum hari Sabtu besok.

Total investasi = Rp 556,863
Biaya di rumah sakit:
Jasa dokter rawat jalan = Rp 350,000
Administrasi rawat jalan = Rp 35,000
USG transvaginal tanpa print = Rp 168,000
Disposable USG = Rp 3,863

Saturday, April 4, 2015

Mulai suntik gonal-f 900 IU & minum Genoclom

Sabtu pagi ini (4 April) istri haid, siklus kali ini sepanjang 43 hari sejak terakhir haid 21 Februari lalu.

Besok Minggu sudah masuk haid hari kedua (h+2) jadi istri mulai suntik Gonal-f dengan dosis 100 IU per hari selama 9 hari ke depan, dan juga minum Genoclom dua kali sehari (pagi & malam) selama 5 hari ke depan.

Istri suntik Gonal-f setiap jam 8 malam. Walaupun sudah pernah menyuntik Gonal-f sebelumnya, namun kami tetap menonton panduannya di youtube, karena ada sedikit perbedaan menyuntik Gonal-f yang 100 IU dengan yang 75 IU.