Wednesday, June 29, 2016

Persiapan insem kembali

Bulan ini sudah memasuki bulan Ramadhan 1437 Hijriah. Jumat (17 Juni) istri haid, siklusnya 33 hari dari haid sebelumnya. Selesai haid tanggal 23 Juni, istri kembali puasa 24 Juni, jadi bolong puasanya 7 hari.

Memasuki haid hari ke-2 istri mulai mengonsumsi obat Genoclom 50 mg sebanyak 3 kali sehari (diminum per 8 jam setelah makan) selama 5 hari ke depan, dan suntik Gonal-f setiap jam 5 pagi dengan dosis 75 IU per hari selama 8 hari ke depan.

Senin sore (27 Juni) tepat di haid hari ke-11 kami datang kontrol ke Omni Pulomas. Saat di-USG terlihat sel telur istri ada beberapa yang ukurannya lumayan di sebelah kiri indung telur, ada 4 ovum yang berukuran sekitar 14 mm s/d 17 mm, sedangkan yang di indung sebelah kanannya kosong. Dari keempat ovum tersebut, dua yang terbesar berukuran 17,6 mm dan 18,2 mm.

Karena dr. Caroline sedang tidak enak badan, beliau jadi tidak terlalu banyak bicara untuk menjelaskan. Kami diminta datang kembali esok sore untuk melihat apakah ovum tersebut masih bisa berkembang ke ukuran yang lumayan.

Esok sorenya (Selasa 28 Juni) kami kembali bertemu dr. Caroline yang sudah sehat kembali, setelah di-USG terlihat sel telurnya kini rata-rata sudah berukuran 17 mm yang berarti bisa dilanjutkan untuk proses inseminasi.

Saya menanyakan kemana ovum berukuran 18 mm yang kemarin terlihat di USG, dr. Caroline menjelaskan bahwa bentuk ovum tidak semuanya bulat sempurna melainkan ada juga yang lonjong, jadi waktu kemarin dia menarik garis hitungan di layar USG mungkin dari bagian oval yang terpanjang yaitu 18 mm, sedangkan bagian oval yang terpendek hanya 16 mm, jadi rata-ratanya ukurannya 17 mm.

Istri diminta untuk menyuntikkan Ovidrel 250 mcg hari Rabu (29 Juni) jam 8 malam, dan dijadwalkan untuk insem Jumat pagi (1 Juli).

Saya menanyakan tentang pelumas yang biasa digunakan untuk berhubungan intim, dr. Caroline menyarankan sebaiknya tidak usah digunakan karena bisa menghambat pergerakan sperma, meskipun di pelumas tersebut tertulis bukan alat untuk kontrasepsi.

Total investasi = Rp 1,180,600
Biaya di rumah sakit:

Administrasi rawat jalan (27 & 28 Juni) @ Rp 35,000 = Rp 70,000
Jasa dokter rawat jalan (27 Juni) = Rp 350,000

Jasa dokter rawat jalan (28 Juni) = Rp 400,000
USG transvaginal tanpa print (27 & 28 Juni) @ Rp 179,000 = Rp 358,000
Disposible USG (27 & 28 Juni) @ Rp 1,300 = Rp 2,600