Saturday, October 7, 2017

Assalamu'alaikum Sabia

7102017 angka yang dibaca dari depan maupun belakang terlihat sama, tanggal itulah yang kami pilih untuk kelahiran anak pertama kami setelah penantian panjang selama 2135 hari (5 tahun 10 bulan 4 hari) sejak pernikahan kami 4 Desember 2011 yang lalu.

Alhamdulillah kami dikaruniai seorang bayi perempuan cantik yang kami beri nama Sabia ... ... (maaf nama panjangnya kami rahasiakan demi menjaga privasinya).
Assalamu'alaikum Sabia
Jumat, 6 Oktober 2017
Sepulang saya dari kantor, saya dan istri ditemani Mamanya bersiap check-in ke RS Pondok Indah - Puri Indah. Jam 22 kami sudah masuk kamar VIP di lantai 7. Istri masih mendapat makan malam supaya bisa kuat puasa mulai jam 23 hingga jam 7 pagi besok, karena disyaratkan puasa makan dan minum sekitar 6-8 jam sebelum operasi caesar.

Sabtu, 7 Oktober 2017
Jam 5 pagi istri sudah dibangunin suster buat mandi dengan sabun khusus antiseptik. Jam 6.30 kami menuju ruang operasi di lantai 3 ditemani suster. Saya, istri dan Mama mendengarkan penjelasan dokter obgyn kami yaitu dr. Antonius Budi Marjono terkait operasi caesar yang akan dilakukan. Dokter spesialis anaknya ditangani oleh dr. Sumarwoto, serta dokter spesialis anestesi dengan dr. Harry Pahala Siregar.

Tepat jam 7 pagi istri mulai masuk ke ruangan operasi, saya dan Mama menanti di ruang tunggu. 45 menit kemudian kami dipanggil suster masuk ke dalam. Alhamdulillah bayi kami (Sabia) telah lahir jam 7.36 pagi dengan selamat dan sehat, beratnya 3295 gram dan panjang 48 cm, nilai APGAR-nya 9/10.
name tag Sabia di ranjang bayinya
surat keterangan lahir (hal 1)
surat keterangan lahir (hal 2)
riwayat persalinan
Tadi Sabia sempat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di dada istri namun karena kondisi ruang operasi yang sangat dingin jadi hanya sebentar saja IMD-nya. Kini Sabia ditempatkan di inkubator untuk menjaga kehangatan tubuhnya sambil dibedong.

Istri masih di ruang operasi menyelesaikan proses jahitannya. Jam 9 istri baru keluar dari ruang operasi dengan posisi tiduran di kasur berjalan. Istri sudah boleh kembali ke kamar, sedangkan Sabia akan ditempatkan dahulu di kamar bayi untuk diobservasi sekitar 6 jam.

Siangnya saya sempatkan pulang ke rumah membawa plasenta (ari-ari) yang sudah dibersihkan suster dan ditempatkan di dalam kendi untuk dikubur di tanah halaman depan rumah kami.

Jam 15 sore akhirnya Sabia diantar ke kamar kami karena kondisinya sudah stabil. Istri kembali menyusui Sabia karena ASI awal yang masih berupa kolostrum ini sangat bagus buat Sabia. Jam 17 dr. Sumarwoto visit ke kamar melihat kondisi Sabia sekaligus menyuntikkan vaksin Hepatitis B.

Malamnya Sabia nangis terus padahal sudah disusui, kami minta tolong suster buat memindahkan Sabia ke kamar bayi untuk ditenangkan, nanti kalau sudah waktunya buat nyusu baru dibalikin ke kamar lagi.

Minggu, 8 Oktober 2017
Minggu pagi istri tes darah untuk dilihat seberapa jauh penurunan hb-nya paska operasi.
hasil tes lab hemoglobin istri
Siangnya ada beberapa saudara kami datang berkunjung untuk menengok Sabia, selebihnya kami hanya berleha-leha di kamar menemani Sabia yang asyik belajar nyusu ke maminya. Hari Minggu yang tenang karena jadwal praktek dokter sedang libur sehingga aktivitas di rumah sakit jadi lebih sepi.

Senin, 9 Oktober 2017
Paginya atau 48 jam setelah kelahiran Sabia, dilakukan Neonatal Screening Test yang meliputi pemeriksaan fungsi pendengaran (OAE) dan pemeriksaan darah (hemoglobin, golongan darah, bilirubin total, TSH dan G6PD).

Jam 9 dokter spesialis THT dr. Agus Subagyo visit ke kamar untuk menjelaskan hasil tes pendengaran Sabia dengan alat OAE (Ottoacoustic Emission) hasilnya normal, Alhamdulillah..
hasil OAE test 1
hasil OAE test 2
Jam 10 kami didatangi fotografer dari Baby Axioo yang akan memotret Sabia buat souvenir dari RSPI. Bonus ini hanya didapat bagi yang mengambil kamar VIP ke atas. Kami mengikuti sesi pemotretan Sabia di kamar bayi, setelah didandani dengan properti baju yang disediakan lalu ditaruh di keranjang, Sabia pun sudah siap jadi foto model. Karena sering nangis dan susah diarahin gayanya jadi butuh waktu setengah jam untuk dapat beberapa pose yang bagus. Hasilnya berupa satu buah bingkai foto Sabia dengan posenya yang paling cantik yang baru diberikan besoknya sebelum kami pulang.

Siangnya konsultan laktasi visit untuk menjelaskan seputar pemberian ASI ke Sabia terkait makanan yang sebaiknya istri makan buat menunjang produksi ASI, teknik pijat payudara, cara menggendong bayi serta melihat penempelan mulut Sabia saat minum ASI. Suster turut membantu mengajari praktek langsung ke istri cara pijat payudara dengan beberapa gerakan serta cara membasuhnya dengan air hangat.

Sorenya kami minta ke suster untuk menindik kuping Sabia supaya bisa dipakaikan anting, tindakan ini akan dilakukan oleh dokter spesialis bedah yang sedang bertugas sore ini dr. Daniel Ardian Soeselo. Saya dan istri menemani Sabia ke kamar bayi, kami diberitahu bahwa penindikan dilakukan dengan jarum yang lumayan besar (diameternya kira-kira seukuran tusuk gigi) dan tanpa pembiusan. Tidak tega rasanya saat Sabia nangis keras banget waktu kupingnya ditusuk jarum. Setelah dilubangi tidak ada sisa darah yang keluar dan langsung dipasangi anting yang sudah kami siapkan.

Malamnya dr. Budi visit untuk melihat kondisi istri serta mengganti perban di jahitan operasinya. Hasil tes darah hb istri nilainya 7,9 karena masih di atas 7 jadi tidak perlu tindakan transfusi darah dan hanya diberikan vitamin Sangobion untuk penambah darah. Beliau tidak menyarankan transfusi darah bila tidak urgent karena ada resiko terjadinya penularan penyakit meskipun darah donor itu sudah lolos screening. Karena kondisi istri sudah baikan dan stabil jadi besok sudah diperbolehkan pulang.

Selasa, 10 Oktober 2017
Paginya dr. Sumarwoto visit untuk menjelaskan hasil tes darah yang dilakukan 48 jam setelah kelahiran (pagi hari kemarin). Hasil tesnya semua normal, Alhamdulillah..
Sabia golongan darahnya A+.
Bilirubin total 9,5 mg/dL (masih di bawah 11,30).
TSH (thyroid function test) 6,39 uIU/mL (kisaran normalnya 0,70-15,20).
Deficiency G6PD tidak ada.
riwayat neonatal Sabia
hasil tes lab Bilirubin & TSH
kartu golongan darah A+
Sabia akan dites Bilirubin lagi Jumat besok (13 Okt). Untuk mencegah tingginya Bilirubin, di rumah nanti disarankan untuk menjemur Sabia di sinar matahari pagi antara jam 7-9 selama sekitar 15-30 menit setelah itu baru dimandikan.

surat keterangan rencana pulang Sabia
Sebelum pulang, kami ke kamar bayi untuk melihat suster mengajari cara memandikan Sabia dan cara membersihkan perban tali pusatnya.

Siangnya sembari menunggu penyelesaian administrasi dan pembayaran, istri masih mendapat makan siang. Kami juga mendapat goodie bag berisi paket perawatan bayi buat Sabia. Maminya juga dapat kotak souvenir berupa paket perawatan tubuh dari L'occitane dan voucher untuk 1x gratis ikut kelas senam mengecilkan perut.

Obat yang dibawa pulang ada Sangobion untuk penambah darah (20 kapsul dosis 2x sehari), Moloco-B12 untuk pelancar ASI (30 tablet dosis 3x sehari), dan Mefinal 500 mg untuk pereda nyeri (6 tablet dosis 3x sehari).
surat keterangan rencana pulang istri (hal 1)
surat keterangan rencana pulang istri (hal 2)
resume medis persalinan istri
Total pembayaran selama 4 hari 4 malam adalah sebesar Rp 30,2 juta untuk invoice istri dan Rp 5,7 juta untuk invoice Sabia. Jadi totalnya sebesar Rp 35,9 juta, Alhamdulillah ternyata masih dibawah estimasi yang saya hitung sebelumnya. Namun berapapun usaha yang telah kami lakukan akan priceless nilainya dengan kehadiran Sabia.
total invoice istri
total invoice Sabia
Total investasi = Rp 35,862,842
Invoice istri = Rp 30,187,151
Invoice Sabia = Rp 5,675,691
baby Sabia siap pulang ke rumah
Terima kasih Sabia sudah hadir melengkapi hidup kami, juga kami bersyukur masih bisa membahagiakan Mama dengan memberikannya cucu dari kami. Semoga kami bisa menjadi orang tua yang baik yang selalu memberikan yang terbaik buat kebaikanmu Sabia, Aamiin..

Thursday, October 5, 2017

Hunting perlengkapan bayi

Buat pasangan yang akan dikaruniai anak, apalagi menanti anak pertama seperti kami, tentunya senang sekali menyambut hari kelahiran buah hatinya nanti. Semua hal dipersiapkan mulai dari peralatan mandi, peralatan menyusui, gendongan bayi, hingga baju-bajunya.
Cerita ini sebenarnya flashback karena kami sudah mulai mencarinya pertengahan Agustus lalu saat kehamilan istri masuk usia 29 minggu. Kebetulan salah satu toko yang lengkap menyediakan perlengkapan bayi ini berada di kawasan Puri Indah yang dekat rumah kami, yaitu Suzanna Baby Shop.
Mulai dari anak usia new born hingga dewasa semuanya tersedia di tempat yang terdiri dari 4 lantai ini. Di antaranya menyediakan perlengkapan menyusui dan pernak-pernik di lantai 1, baju-baju dan segala jenis kain di lantai 2, boks bayi dan stroller di lantai 3, serta gudang di lantai 4.
Di Jakarta terdapat beberapa cabangnya, selain di Puri Indah, ada juga di Pondok Indah dan Kelapa Gading. Dengan banyaknya pilihan produk yang tersedia dan harga terjangkau, toko ini menjadi favorit kami.

Tuesday, October 3, 2017

IVF (FET): Kontrol hamil minggu ke-37

Sabtu lalu (30 Sep) seharusnya kami konsultasi ke dokter anestesi namun karena hasil lab-nya belum ada jadi diundur hari Rabu (4 Okt).

Selasa malam (3 Okt) kami kontrol ke dr. Budi, hasil USG menyatakan semuanya normal. Perkiraan kehamilan istri memasuki usia 37 minggu 4 hari, dengan berat janin 3100 gram, naik sekitar 200 gram sejak terakhir kontrol minggu lalu.
USG janin usia 37w4d
Kami dapat bonus foto USG 3D terakhir saat janin masih di kandungan karena pas ketemu nanti sudah bisa tatap muka langsung deh..
foto muka 3D
Rencana persalinan caesar pada hari Sabtu 7 Oktober 2017, kami majukan waktunya menjadi jam 7 pagi, sebelumnya jam 2 siang. Jadi nanti kami diharapkan sudah tiba di admission minimal 8 jam sebelumnya, yaitu Jumat (6 Okt) jam 11 malam, serta istri mulai puasa makan dan minum dari jam 12 malam.

Kami menentukan dokter spesialis anak yang akan ikut bergabung di ruang operasi nanti, sayangnya dr. Jeanne dan dr. Cynthia keduanya sedang cuti, sedangkan dokter jaganya belum ketahuan siapa, jadi kami pasrah saja dengan siapa nanti dokter spesialis anak yang bertugas.
kesimpulan hasil USG (3 Okt)
Sebelum pulang kami mampir dulu ke lab karena istri akan diambil sampel darahnya untuk dianalisa PT, FBC, dan APTT. Hasilnya paling cepat selesai dalam 2 jam, namun akan diambil besok sekalian kontrol ke dokter anestesi.
invoice RSPI-PI (3 Okt)
Update, Rabu (4 Okt)
Rabu jam 10 pagi istri dijadwalkan bertemu dengan dr. Harry Pahala Siregar, dokter spesialis anestesi. Istri dijelaskan tentang prosedur anestesi yang nanti akan diberikan serta efek sampingnya.
hasil tes lab (3 Okt)
Hasil lab semalam sudah keluar, nilai Hemoglobin malah tambah turun menjadi 9,6. Padahal sudah minum Sangobion dan banyak makan yang bernutrisi penambah darah karena hasil tes lab 1 Agustus lalu nilai hb-nya 10,3. Untuk tindakan apakah istri perlu ditransfusi darah, menunggu keputusan dr. Budi yang baru akan membaca hasilnya besok (Kamis 5 Okt).

Kamis malam kami whatsapp dr. Budi menanyakan keputusannya, beliau bilang istri ada anemia ringan namun tidak apa-apa. Disarankan vitamin Sangobion yang sudah diminum istri 1x sehari sejak 26 Sep lalu ditingkatkan jadi 2x sehari, selama 3-5 hari saja, sampai malam sebelum operasi lalu lanjut sampai selama perawatan.
invoice RSPI-PI (4 Okt)
Update, Senin (9 Okt):
Saya menghubungi admin Klinik Yasmin via whatsapp untuk memperpanjang kembali penyimpanan frozen embryo kami untuk sebulan ke depan sebesar Rp 500,000. 


Total investasi = Rp 2,057,000
Tes laboratorium = Rp 557,000

Konsultasi dr. Antonius Budi Marjono = Rp 350,000
USG kandungan 2D lengkap = Rp 300,000

Konsultasi dr. Harry Pahala Siregar = Rp 350,000
Perpanjang penyimpanan freezing embryo untuk 1 bulan (10 Okt s/d 9 Nov) di Klinik Yasmin = Rp 500,000