Wednesday, November 30, 2016

IVF: Kontrol 3 minggu paska ET (h+38)

Sepulang dari rawat inap di RSCM Kencana sejak Jumat lalu (25 Nov) kondisi perut istri masih kembung akibat OHSS. Belum ada nafsu makan, masih mual, namun sesak nafas sudah mulai berkurang.

Selasa siang saat pipis, istri sangat panik karena mendapati flek coklat di celananya. Sesampainya saya di rumah, langsung menghubungi dr. Gita dan kami disarankan segera datang ke Klinik Yasmin esok hari. Jadwal kontrol kami yang seharusnya Sabtu (3 Des) jadi dimajukan besok, saya kembali mengajukan cuti setengah hari ke atasan.

Rabu (30 Nov) jam 7 pagi kami sudah tiba di sana, karena lab di RSCM Kencana baru buka jam 8 pagi, jadi kami langsung menuju lab 24 Jam RSCM. Istri diambil darah untuk tes Beta-HCG. Hasilnya baru keluar 3 jam lagi atau sekitar jam 10.30.

Walaupun pelayanannya lebih baik di lab RSCM Kencana, namun untuk biaya tes Beta-HCG di lab 24 Jam RSCM jauh lebih murah yaitu hanya Rp 217,500 sedangkan di lab RSCM Kencana Rp 421,000.

Di lobby kami sempat bertemu dengan Mbak Dini (perawat di Klinik Yasmin), kata-katanya yang memotivasi dan selalu mengingatkan istri untuk tetap berpikir positif membuat kami nyaman. Mbak Dini mengatakan bila hasil tes Beta-HCG paska 3 minggu ET ini nilainya di atas 500 maka aman.

Jam 9 kami sudah bertemu dengan dr. Gita, setelah di-USG sudah terlihat kantong janin berukuran sekitar 0,45 cm di dalam rahim istri. Betapa bahagianya perasaan kami, Alhamdulillah..
hasil USG sudah terlihat kantong janin
Menurut dr. Gita, flek coklat yang dialami istri masih normal karena itu akibat dari implantasi atau penempelan embrio ke dinding rahim. Istri hanya diminta banyak istirahat. Karena hasil lab Beta-HCG belum keluar, kami akan dikabari nanti.

Kami dijadwalkan untuk kontrol lagi hari Sabtu (10 Des). Istri diresepkan obat untuk dibawa pulang yaitu:
Cygest 400 mg (14 tablet)
Duphaston 10 mg (15 tablet)
Fetavita (15 tablet)
Lovenox 40 mg/0,4 ml (7 buah).

Karena perut istri masih kembung akibat OHSS, dr. Gita kembali meresepkan obat Caberlin 0,25 mg sebanyak 10 tablet yang dapat kami beli di apotek luar. Namun karena harganya yang mahal, totalnya bisa habis sekitar Rp 1,2 juta, saya dan istri sepakat untuk tidak membelinya, dan akan mencoba mengobatinya dengan minum susu Peptisol dan makan putih telur saja.

Sesampainya di rumah kami menerima sms dari Klinik Yasmin:
" Bu ayu, hasil HCG 846,6 dan menurut dr. gita hasilnya normal "

Alhamdulillah.. seketika semua kekhawatiran kami sirna.
hasil tes lab Beta-HCG (30 Nov)
Karena ini adalah pengalaman hamil pertama istri, jadi setiap ada sesuatu hal yang diluar kewajaran pasti membuat kami panik. Seperti kejadian Kamis malam (1 Des), sepulangnya saya dari kantor, istri mengeluh perut sebelah kirinya sakit banget, istri curiga mungkin penyebabnya karena tadi sore dia habis makan sebuah apel yang agak asam.

Saya segera whatsapp dr. Gita dan menceritakan kronologisnya, dr. Gita menyarankan untuk minum obat Panadol biru yang mengandung Paracetamol supaya meringankan rasa nyerinya, kalau sangat nyeri boleh minum 2 tablet sekaligus. Malamnya istri sudah mulai merasa baikan meski masih sedikit nyeri.
kuitansi Klinik Yasmin (30 Nov)
Total investasi = Rp 2,987,631
Biaya di Lab 24 Jam RSCM:
Tes Beta-HCG (kuantitatif) = Rp 211,000
Clott Activator = Rp 1,500
Jarum Vacuette = Rp 5,000 

Biaya di Klinik Yasmin:
Jasa rumah sakit cluster = Rp 100,000
Obat-obatan farmasi = Rp 2,215,131
Konsultasi dr. Gita Pratama = Rp 250,000
USG 2D dengan print = Rp 205,000

No comments:

Post a Comment