Wednesday, November 9, 2016

IVF: Embryo Transfer (h+17)

Selasa siang ini (8 Nov) saya dan istri menerima sms dari admin Klinik Yasmin yang isinya:
" Siang bu ayu, ini dari klinik Yasmin. Tgl 9/11/16  jam 13 akan dilakukan tindakan ET ya bu. Mohon dtg 1 jam sblm tindakan, jgn pakai make up, parfum dan deodoran. Pipis terakhir 30 menit sblm tindakan lalu minum air putih lg 1/2 liter dan tahan pipis. Tidak usah puasa. Ibu mau dirawat pasca tindakan atau tdk? Thanks "

Senang sekali rasanya bahwa besok istri akan tindakan Embryo Transfer (ET). Kami berencana menginap setelah ET demi menjaga kestabilan fisik dan emosi istri. Sekedar info, di RSCM Kencana untuk kamar rawat inapnya hanya ada pilihan kelas VIP ke atas dengan tarif per malam mulai dari Rp 1,5 juta.

Sebagai persiapan setelah pulang dari ET nanti, kami telah menyiapkan kamar di lantai bawah yang dulu ditempati almarhum papi dan mami saya. Sebelumnya kami tidur di lantai atas, jadi istri nanti tidak perlu naik turun tangga lagi. Dan yang paling membuat kami betah karena toiletnya baru saja selesai kami renovasi hari ini, setelah dikerjakan seorang tukang selama 9 hari sebelumnya. Istri juga minta dipasangkan Indovision di TV dalam kamar supaya tidak bosan saat masa bed rest selama 2 minggu nanti.

Esoknya, Rabu jam 10 siang kami ditemani Mama istri berangkat menuju RSCM Kencana. Setibanya kami makan siang dulu sembari istri minum banyak air putih sebagai syarat sebelum tindakan.

Jam 13 siang kami menuju Klinik Yasmin di lantai 4. Mama menunggu di ruang tunggu, saya dan istri masuk ke dalam ruangan untuk membaca persetujuan penyimpanan embrio yang dibekukan.

persetujuan penyimpanan embrio (hal 1)
persetujuan penyimpanan embrio (hal 2)
persetujuan penyimpanan embrio (hal 3)

Lalu kami dijelaskan oleh dr. Gita melalui slide di komputer tentang kondisi embrio kami. Saat OPU diperoleh 13 ovum, lalu setelah diseleksi terpilih 11 ovum yang akan dibantu pembuahannya oleh sang embryologist dengan teknik intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI), sedangkan 2 ovum tidak di-ICSI karena kualitasnya kurang bagus.
11 oocyte yang di-ICSI
2 oocyte yang tidak di-ICSI
Ke-11 ovum tersebut dinamakan oocyte 1 sampai dengan oocyte 11, setelah di-ICSI namanya kini menjadi embrio 1 sampai dengan embrio 11. Perkembangannya dipantau terus oleh embryologist untuk melihat pembelahannya dari hari ke hari.

Hari pertama (Senin 7 Nov): masih belum terlihat jelas pembelahannya, embrio 11 terlihat paling besar ukurannya namun biasanya ini malah kurang bagus.
perkembangan embrio di hari pertama
Hari kedua (Selasa 8 Nov): sudah mulai terlihat jelas pembelahannya menjadi 4 bagian, namun embrio 2 dan embrio 11 masih belum membelah, jadi mereka berdua tereliminasi.
perkembangan embrio di hari kedua
Hari ketiga (Rabu 9 Nov): kini embrionya sudah membelah menjadi 8 bagian. Namun sayangnya pembelahan pada embrio 3 dan embrio 6 kurang bagus, terlihat dari ukuran pembelahannya yang tidak simetris.
perkembangan embrio di hari ketiga
Jadi embrio yang siap melanjutkan ke tahap berikutnya ada 7 embrio dengan kualitas 1 excellent (embrio 1) dan 6 embrio lainnya berkualitas good. Dengan pertimbangan dokter melihat riwayat kondisi istri maka embrio yang akan ditempatkan ke dalam rahim istri ada 2 yaitu embrio 1 (excellent) dan embrio 8 (good). Sedangkan 5 embrio lainnya (embrio 4, 5, 7, 9, 10) akan dibekukan untuk disimpan sebagai cadangan IVF selanjutnya.

Setelah penjelasan oleh dr. Gita tersebut, saya dipersilahkan kembali ke ruang tunggu, istri menuju ruang operasi. Prosesnya sama persis seperti saat tindakan inseminasi, tidak perlu dibius, dan setelah tindakan istri diminta berbaring beberapa saat di tempat tidur. Istri dapat melihat langsung di layar saat kedua embrio tersebut sedang ditempatkan ke dalam rahimnya.

Yang dikeluhkan istri saat tindakan ET ini adalah harus menahan pipis karena kandung kemih harus terisi penuh, berbeda dengan saat tindakan OPU yang malah harus kosong.
foto dua embrio yang sudah berada di dalam rahim istri

Satu jam kemudian istri sudah ditempatkan di tempat tidur berjalan untuk dipindahkan ke kamar rawat inap. Sebagian besar waktu istri dihabiskan dengan berbaring di tempat tidur saja, hanya kalau ingin buang air kecil akan berjalan ke toilet.

Esok harinya (Kamis 10 Nov) dr. Gita visit dan menyatakan kondisi istri baik-baik saja serta sudah diperbolehkan pulang, boleh beraktivitas seperti biasa namun jangan terlalu capek. Kami diminta untuk datang kontrol kembali seminggu kemudian (Rabu 16 Nov).

Obat-obatan yang dibawa pulang untuk digunakan istri yaitu:
Cygest 400 mg (30 tablet)
Medrol 4 mg (30 tablet)
Progynova 2 mg (60 tablet)
Pregnyl 1500 IU (2 buah. yang 1 buah sudah digunakan hari ini)
Lovenox 40 mg/0,4 ml (7 buah).

Selanjutnya kami menuju ke kasir untuk melunasi pembayarannya. Total seluruhnya untuk proses OPU & ET adalah Rp 39,789,805. Dari deposit Rp 30 juta yang kita bayarkan Jumat lalu (4 Nov) kekurangan yang masih harus kami bayarkan untuk pelunasan hari ini sebesar Rp 9,789,805.
kuitansi ET (halaman 1)

kuitansi ET (halaman 2)
Total investasi = Rp 9,789,805 (total biaya Rp 19,441,703 dikurangi sisa deposit Rp 9,651,898) 
Obat-obatan farmasi = Rp 4,286,676
Retur obat-obatan farmasi = Rp -74,719
Sonde intrauterine = Rp 334,746
Jasa rumah sakit cluster = Rp 100,000
Paket ET = Rp 7,000,000
Freezing embryo = Rp 3,000,000
Penyimpanan freezing embryo untuk 6 bulan (Rp 500,000/bulan) = Rp 3,000,000
Kamar rawat inap VIP = Rp 1,500,000
Pengkajian awal asuhan gizi = Rp 45,000
Visit dr. Gita Pratama = Rp 250,000

No comments:

Post a Comment