Kami berencana untuk kembali IVF dengan frozen embryo transfer (FET). Sabtu pagi (21 Jan), haid hari ke-3, kami kontrol ke dr. Gita. Saat di-USG terlihat beberapa ovum berukuran kecil, tipikal kasus PCO pada umumnya.
Dr. Gita menyarankan bila istri ingin mencoba cara alami (natural FET) maka akan diberikan obat Femara yang berguna untuk mematangkan sel telur ke ukuran yang normal, lalu setelah terjadi ovulasi akan dilakukan embryo transfer. Namun dulu kami sudah pernah diterapi obat ini waktu masih konsultasi dengan dr. Caroline dan hasilnya sel telur istri tidak bisa membesar.
Karena tidak memilih cara natural FET maka kami ditawarkan alternatif lain melalui cara medicated FET dengan menggunakan obat Progynova. Jadi tidak perlu sel telurnya yang dibesarkan dan tidak perlu terjadi ovulasi, namun yang disiapkan adalah ketebalan dinding rahim dimana saat USG di h+12 nanti tebalnya minimal sudah mencapai 8 mm.
Istri diresepkan obat Progynova dengan dosis yang terus ditingkatkan setiap 3 hari, yaitu:
h+3 s/d h+5 minum 2 tablet/hari
h+6 s/d h+8 minum 3 tablet/hari
h+9 s/d h+11 minum 4 tablet/hari
Istri diminta datang kontrol lagi Senin 30 Jan (h+12) untuk di-USG ketebalan dinding rahimnya.
kuitansi Klinik Yasmin (21 Jan) |
Progynova 2 mg (30 tablet) = Rp 197,717
Jasa rumah sakit cluster = Rp 100,000
Konsultasi dr. Gita Pratama = Rp 250,000
USG 2D tanpa print = Rp 135,000
No comments:
Post a Comment