Kucing kami di rumah Bekasi yang dulu awalnya hanya satu ekor kucing betina, kini sudah berjumlah sepuluh lebih. Sedangkan kucing kami di rumah Meruya ada empat ekor kucing kecil jantan yang kami taruh di halaman belakang rumah, selain itu ada juga kucing liar yang suka datang di halaman depan rumah karena istri selalu memberi mereka makan sehingga banyak kucing baru yang berdatangan.
Apa pendapat orang tua kami
Mama mertua yang tinggal di Bekasi sudah lama mengeluhkan jumlah kucing yang sudah terlalu banyak, halaman rumah juga jadi bau karena sisa makanan dan kotoran mereka. Tidak jauh beda dengan keluhan Papi saya di Meruya dengan kehadiran 4 ekor kucing kecil yang ada di halaman belakang rumah.
Ketidaksukaan mereka dikaitkan dengan sulitnya istri untuk hamil karena mereka menganggap virus toksoplasma yang asalnya bisa dari kucing merupakan salah satu penyebabnya. Padahal sebenarnya virus itu juga bisa berasal dari konsumsi makanan yang tidak matang sempurna, atau sayuran mentah yang kurang bersih saat dicuci. Selain itu virus toksoplasma bukan penyebab sulitnya hamil, namun akibatnya lebih ke janin di dalam kandungan yang mana bila nanti lahir akan mengalami cacat bawaan.
Apa pendapat dokter kandungan
Karena alasan itulah mereka meminta kami untuk membuang semua kucing-kucing tersebut. Istri tambah stres setiap kali didesak soal itu. Akhirnya kami berkonsultasi ke dr. Caroline, beliau menjelaskan bila kucing kami dijaga kebersihannya seperti rajin dimandikan dan dikasih makanan yang matang serta kotorannya dibuang pada tempatnya, maka kecil kemungkinan bagi kucing tersebut untuk mengidap virus toksoplasma.
Untuk lebih meyakinkan dan sebagai persiapan sebelum program kehamilan, dokter menyarankan istri untuk tes TORCH. Kami datang ke lab Pramita cabang Kebon Jeruk pada Senin pagi (4 April), dari hasil tes tersebut alhamdulillah ternyata semua hasilnya NEGATIF yang artinya istri terbebas dari segala penyakit Toksoplasma, Rubella, CMV, HSV1, dan HSV2.
Berikut ini hasil tes TORCH istri dan biayanya.
hasil tes TORCH |
biaya tes TORCH |
Dokter pun menyarankan bila memang dengan memelihara kucing dapat mempengaruhi psikologis istri menjadi lebih baik maka dapat diteruskan, istri tentu senang sekali mendengarnya.
Apa pendapat dokter hewan
Beberapa hari setelahnya, kucing kami ada yang sakit jadi kami bawa ke dokter hewan langganan kami, drh. Perdanawinata, kliniknya yang berada di jalan Kembang Kerep tersebut hanya melayani pasien kucing saja. Di klinik tersebut kami curhat seputar masalah tokso dengan problem kehamilan.
Dengan masa kerja 20 tahun lebih, beliau tentunya mempunyai banyak cerita seputar pemilik kucing yang menjadi pasiennya. Salah satu yang menarik adalah cerita tentang sepasang suami istri yang sudah 7 tahun menikah namun belum punya keturunan, mereka tinggal dengan beberapa ekor kucing jauh sebelum awal menikah, kondisi kesehatan mereka pun baik, kasusnya sama seperti kami.
Singkat cerita, ibu mertua suami tersebut berniat untuk menjauhkan mereka dan kucing-kucingnya sementara dengan cara dititipkan di rumah ibu tersebut. Awalnya sang istri merasa keberatan dan sangat kesepian terutama di awal 3 bulan pertama. Namun akhirnya istri tersebut ikhlas harus berpisah sementara dengan kucing kesayangannya.
Keajaiban pun terjadi, di bulan ke 4 sang istri telat haid dan cek ke dokter kandungan, hasilnya sang istri POSITIF hamil. Betapa bahagianya mereka, kini mereka boleh kembali memelihara kucing di rumahnya sembari menemani kehamilan sang istri. Kami turut terharu bercampur bahagia mendengarnya.
Dokter kembali menceritakan kisah lain temannya yang seorang paranormal, dia menjelaskan bila kucing dipotret auranya akan terlihat memiliki keunikan tersendiri. Kucing mampu menyerap energi positif pemiliknya, rasa sayang kita yang terlalu berlebihan terhadap kucing jadi tidak tersisa terhadap kebutuhan rasa sayang kita untuk memiliki seorang bayi. Hal ini sama seperti yang dirasakan istri, dia sangat sayang sekali dengan kucing-kucingnya, sampai selalu kepikiran misalnya saat mereka lagi sakit atau saat tidak ada yang memberi makan bila kami sedang pergi jauh.
Penampilan kucing di film pun sering dikaitkan sebagai hewan kesayangan penyihir karena sifatnya yang misterius dan dingin, terutama kucing yang berbulu hitam.
Dari pengalamannya menjadi dokter hewan, beliau menjelaskan bahwa kucing merupakan hewan yang selalu ingin diperhatikan. Kucing merupakan hewan yang lebih loyal terhadap lokasi daripada terhadap tuannya, misalkan kucing diajak jalan-jalan ke tempat baru dan ramai maka mereka akan ketakutan dan bersembunyi, tidak peduli lagi akan kehadiran tuannya. Berbeda dengan anjing yang suka di ajak jalan-jalan, walaupun di lepas jauh di keramaian namun kalau di panggil maka dia akan datang kembali pada tuannya.
Ada beberapa pasiennya yang kucingnya sehat dan terbebas dari tokso namun justru saat pemiliknya dites malah terkena tokso, jadi kucing bukanlah penyebab utamanya penyebaran virus ini. Dokter sendiri mengaku kalau dia juga mengidap tokso namun tubuhnya telah membentuk kekebalan sendiri.
Apa pendapat kami
Mendengar cerita dan masukan dari berbagai pihak tidak serta-merta membuat kami ingin menelantarkan kucing kami. Untuk sementara waktu istri akan berusaha program hamil sambil memelihara kucing namun tetap mengutamakan kebersihan. Kami juga sudah memvaksinasi beberapa kucing kami di Meruya.
Bila sampai beberapa waktu lamanya istri belum kunjung hamil juga, maka terpaksa kami harus berpisah sementara dengan kucing kami. Kami masih mencari tempat adopsi hewan yang layak untuk mereka.
Kami menyarankan bagi kalian yang memelihara kucing maupun hewan lainnya, utamakanlah kebersihan, jagalah kesehatan hewan dengan rutin membawanya ke dokter hewan bila sakit atau untuk divaksin demi kesehatan mereka dan kita juga.
Total investasi = Rp 2,935,000
Biaya tes lab TORCH di Pramita = Rp 2,935,000
No comments:
Post a Comment